Jombang; Membudayakan membaca pada anak tanpa sadar mengajak anak anak kita memahami banyak katakter. Dan kalau anak dapat arahan orangtua, justru anak akan menemukan karakter dirinya lewat bacaan novel, komik atau buku lainnya.
Hal ini ditegaskan Yusron Aminulloh, Minggu (18/9) pagi tadi di rumah belajar Mep Jombang.
"Banyak tokoh, orang sukses dan punya nama besar karena mereka membaca dan mendapat inspirasi dari bacaan. Mereka bahkan mendapat semangat dan suntikan luar biasa dari tokoh yang dikagumi dalam bacaan tersebut," tegas Yusron yang salah satu inisiator dan deklarator Forum Pendidikan Jatim (FPJ) ini.
Jadi bacaan itu adalah pelajaran hidup yang luar biasa. Role model bagi anak. Karena setiap anak selalu meniru dan mereplikasi apa yang ia baca, ia lihat. "Orangtualah teman diskusi anak yang ideal untuk membahas dan mendiskusikan tokoh2 dalam setiap kisah yang ia baca. Problem akan datang kalau orangtuanya tidak hoby membaca," tambah Yusron.
Lantas bagaimana kalau yang dipilih anak adalah buku yang salah, atau buku yang tidak menampilkan tokoh yang tidak layak ditiru ?
Yusron menjawab, tiga hal. Pertama, peran orangtua dan guru sangat berperan besar dalam proses memilihkan buku. Jangan sampai orangtua tidak peduli. Kedua, setiap anak sudah dibentengi oleh ketajaman berpikir dan kekuatan hati untuk melihat dan memilih tokoh yang diikuti. Ketiga, kontrol perilaku yang akhirnya melahirkan karakter bisa dideteksi sejak dini. Apakah tokoh panutan yang dikagumi anak kita.baik atau buruk.
"Orangtua cukup ngemong, mengawal, mengawasi, agar mereka menemukan dirinya sendiri. Contoh anak saya yang pertama suka bacaan buku agama, yang kedua suka novel dan yang ketiga sukanya buku ilmu pengetahuan umum. Ketiganya menemukan karakternya sendiri sendiri," tegas Yusron yang dikenal sebagi trainer dan penggerak literasi ini. (Wahid)